Published on 19 September 2023
Pada sistem transportasi minyak bumi yang menggunakan jaringan pemipaan bersama, hampir selalu ditemukan bahwa total pengukuran volume minyak bumi yang diterima berbeda dibanding total volume minyak bumi yang dikirim.
Perbedaan pengukuran minyak bumi yang diterima dan dikirim inilah yang dikenal sebagai diskrepansi. Di samping itu, perubahan konfigurasi pemipaan dan profil volume produksi, serta sistem pengukuran minyak bumi juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan volume diskrepansi.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) pasca alih kelola dari PT. Chevron Pasific Indonesia (CPI) di wilayah kerja pengeboran regional kabupaten Kampar dan Rokan Hulu menemukan perbedaan pengukuran minyak bumi yang diterima pada masing-masing Gathering Station yang lalu dikirim atau shipping hingga diterima di kilang Dumai.
Temuan perbedaan jumlah minyak bumi yang diterima itulah lah yang menginisiasi PHR melakukan kerjasama dan riset dengan Pusat Studi Energi Universitas Islam Riau untuk menemukan fenomena tersebut.
Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L. bersama dengan rombongan beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke daerah kerja Pusat Studi Energi UIR yang berlokasi di Petapahan Kampar.
Selain Rektor hadir juga dalam survey lokasi kerja Wakil Rektor I Dr. H. Syafhendry, M.Si., Direktur DPPM Dr. Arbi Haza Nasution, B.IT., M.IT., Kadiv Penelitian Dr. Dedek Andrian, M.Pd., Kadiv Pengabdian Dr. Prima Wahyu Titisari, M.Si., dan Kadiv Publikasi Fiki Hidayat, S.T., M.Eng.
Disana Rektor UIR beserta rombongan lainnya didampingi oleh Ketua Pusat Energi Dike Fitriansyah, M.Sc., M.BA. mengunjungi salah satu Gathering Station (GS) Kota Batak sekaligus menerangkan temuan yang terjadi.
“Saat ini kami sudah melakukan beberapa tahapan-tahapan kerja seperti pengumpulan data, observasi dan sampling minyak bumi secara serentak di sembilan GS yaitu GS Kota Batak, GS Petapahan, GS Texcal, GS Suram, GS Kasikan, GS Langgang dan GS lainnya,” ungkap Dike saat memaparkan cakupan kerja timnya kepada Rektor.
Dike pun juga menambahkan sampel minyak bumi dan data primer yang telah didapatkan oleh tim Pusat Energi yang berjumlah sekitar 60 orang secara bergantian didapatkan dari sembilan GS yang ada lalu dianalisis di laboratorium tim studi on site.
Novrianti, S.T., M.T. yang merupakan salah satu Dosen Perminyakan UIR yang tergabung sebagai Supervisor Teknisi menerangkan data yang telah diperoleh dari hasil laboratorium nantinya akan diolah, dianalisis dan dilakukan pula simulasi data. Tahap akhir yang dilakukan yaitu evaluasi dan pelaporan.
“Kami sebagai Supervisor Teknisi di lapangan bertugas memantau para teknisi yang bertugas lancar dan benar dalam mengambil data maupun sampel minyak bumi. Dalam projek ini juga dibutuhkan kecepatan waktu dan analisa yang tepat karena data yang telah dihimpun akan dijadikan perbandingan,” terang Novrianti.
Rektor UIR dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegigihan tim yang bekerja dalam projek tersebut yang sebagian besar merupakan alumni, dosen maupun mahasiswa Fakultas Teknik UIR, ia berharap dengan sudah begitu matangnya aspek sumber daya manusia yang UIR miliki akan sejalan dengan fasilitas yang menunjang.
“Baru kali pertama kami berkunjung kesini, suatu saran yg menarik untuk mengakomodir labor uji sampel kandungan minyak dan air sehingga dapat menjadi komersialisasi untuk uir sendiri tentunya,” harap nya.(kh/hms)
Original Source: https://uir.ac.id/pusat-studi-energi-uir-dipercaya-lakukan-studi-diskrepansi-volume-minyak-bumi-west-area-pertamina-hulu-rokan.html